Dalam belajar
bahasa Asing, orang sering menanyakan tentang percakapan
atau conversation. Namun kebanyakan orang
yang belajar bahasa tersebut, keliru dalam
menempatkan percakapan. Percakapan dijadikan sebagai modal dasar untuk mampu
berkomunikasi dengan orang lain. Padahal pemanfaatan yang seperti itu adalah
hal yang keliru dalam pembelajaran bahasa.
Kenapa ?
Jika orang
memahami bahwa percakapan adalah modal dasar
dalam kemampuan berkomunikasi dengan orang lain maka kecenderungan konsep berfikirnya adalah dengan hafalan. Dia akan menghafal percakapan tersebut
dan sering kali tidak memahami
asal muasal kenapa orang mengungkapkannya seperti itu.
Ketika yang
digunakan adalah metode menghafal, bukan
metode pemahaman, maka ketika bahasa tersebut sudah lama tidak dipakai, orang akan kehilangan
kata-kata. Orang akan cenderung lupa akan percakapan tersebut. Metode menghafal
hanya bisa digunakan oleh orang yang intens berhubungan dengan bahasa tersebut,
yang mana kemungkinan penggunaannya lebih sering. Ini seperti terjadi pada
kasus anak-anak yang bisa berbahasa asing dikarenakan dia menjadi pedagang
asongan yang menawarkan dagangannya kepada turis asing di tempat wisata. Mereka
terbiasa mendengar sehingga mudah untuk menghafal, dan juga mereka sering
menggunakan kata-kata tersebut. Walaupun mereka tidak memahami tata bahasanya
tapi mampu berkomunikasi.
Metode yang
paling tepat dalam belajar bahasa adalah dengan metode
pemahaman. Yang pertama dipelajari adalah tentang tata bahasa/ grammar,
karena di dalam tata bahasa itu terkandung pola pikir dari bahasa tersebut yang
menjelaskan tentang bagaimana suatu bahasa tersebut diungkapkan. Dengan memahami
pola pikir tersebut kita akan memahami juga bagaimana orang mengungkapkan suatu
maksud tentang suatu hal, peristiwa ataupun kejadian.
Pola
pikir suatu bangsa sering
kali berbeda dengan bangsa yang lain
sehingga pengungkapan tentang kalimatpun
menjadi berbeda-beda pula.
Saya secara
pribadi ketika belajar bahasa Italia, tidak pernah diajari tentang percakapan,
tetapi diajari tentang konsep, tentang tata bahasa dan pola pikir
dari bahasa tersebut. Dengan belajar seperti itu akan membawa kita kepada
pemahaman yang lebih mendalam.
Bersamaan dengan
pelaksanaan pembelajaran tersebut kita juga harus punya buku pegangan (Kamus, Wajib) serta
buku-buku referensi yang lain. Buku-buku tersebut akan lebih mendukung
kemampuan anda dan juga akan memperkaya kosa kata.
Coba
pikir tentang percakapan !
Tiap hari
kita melakukan percakapan. Kita juga sering mendengar di radio atau TV. Tulislah
percakapan tersebut dan artikan ke dalam bahasa yang sedang anda pelajari. Jadi
kita tidak perlu untuk mencari-cari percakapan. Ketika anda menerjemahkan
percakapan atau mungkin cerita yang sudah anda buat dalam bahasa Indonesia,
gunakan metode penerjemahan yang benar sehingga kita akan menghasilkan kalimat
yang benar juga.
Untuk postingan
bulan depan Insya Allah kita akan membahas tentang percakapan, namun jangan jadikan percakapan tersebut sebagai modal dasar
anda dalam berbahasa, namun jadikanlah sebagai referensi
atau perbandingan. Terlebih lagi dalam
belajar bahasa, ada berbagai macam pengungkapan
yang berbeda-beda tetapi mempunyai makna yang sama.
Ini sama seperti ketika anda melakukan copy paste. Banyak
cara, tujuan sama. Dalam pengungkapan
bahasa pun demikian.